Ini Alasan Emisi dari Pemborosan Makanan Kalahkan Sektor Penerbangan

21 April 2025
Ini Alasan Emisi dari Pemborosan Makanan Kalahkan Sektor Penerbangan Cover

Sumber : Tempo, Defara Dhanya. 24 April 2025

Setiap tahun, ratusan juta ton makanan tidak sampai ke meja makan dan malah berakhir di tempat pembuangan sampah. Makanan yang membusuk seperti daun selada dan roti basi menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kemampuan menjebak panasnya 28 kali lebih kuat dibanding karbon dioksida (CO2).

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemborosan makanan kini menyumbang hingga 10 persen dari emisi gas rumah kaca global, melebihi sektor penerbangan. Robert Sanders, asisten profesor pemasaran dan analitik di Rady School of Management Universitas California San Diego, telah mempelajari alasan banyaknya makanan yang terbuang. Dalam penelitian selama sedekade, dia juga mempelajari perkembangan kebijakan untuk mengubah tren ini. Dalam wawancara terbaru, Sanders menyebut mengurangi pemborosan makanan bisa menjadi cara tercepat dan termurah untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Sanders juga mengusulkan rancangan algoritma harga dinamis untuk mengatasi masalah pemborosan. Dengan menyesuaikan harga barang yang hampir kadaluarsa, pengecer dapat mengurangi pemborosan dan mengurangi biaya operasional. Namun, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa standar label dapat mengurangi pemborosan makanan.

Ada juga saran soal perencanaan makan untuk meredam kebiasaan membuang makanan. Masyarakat juga didorong memakai komposting untuk sampah organik. “Komposting lebih baik daripada mengirimkan makanan ke tempat pembuangan sampah. Tapi yang terbaik adalah tidak menciptakan pemborosan makanan sejak awal,” kata Sanders.