Sumber : kompas.com, Krisda Tiofani, Ni Nyoman Wira Widyanti. 23 februari 2025

Minat membeli makanan generasi Z dan milenial yang tinggi berdampak pada pertumbuhan bisnis kuliner ke arah positif. Menurut pebisnis yang tergabung dalam Foodizz Academy, Stefanie Kurniadi, kebiasaan membeli makanan dibanding memasak terjadi di kota-kota besar.

"Kalau di kota besar itu ada dua sisi. Pertama, sisi gaya hidup dan suplai makanannya," ujar Stefanie saat ditemui Kompas.com usai konferensi pers BlueBand Master Cake Margarine 500 gram, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Gaya hidup merujuk pada aktivitas generasi Z dan milenial yang terbilang sibuk sehingga tidak punya banyak waktu memasak. Belum lagi, makanan tidak hanya dilihat sebagai pengisi perut kosong, melainkan bagian dari gaya hidup untuk menghibur diri

Makanan yang dibeli juga beragam. Mulai dari makan berat untuk siang dan malam hari, serta camilan untuk menemani aktivitas pada siang dan sore hari. Stefanie menuturkan, alasan ini menjadi penguat para pebisnis makanan di Indonesia untuk melihat target pasarnya. Makanan yang masuk dalam tiga kebutuhan pokok manusia saat ini makin banyak dicari oleh masyarakat Indonesia.

Pemilik usaha bisa memulai bisnisnya dari rumah. Misalnya, berjualan di teras rumah sebagai awal membangun bisnis makanan. "Namun, persaingannya juga besar, luar biasa menegangkan. Kita harus tahu cara menjadi unggul ya lewat kualitas makanan," pungkas Stefanie.